Selasa, 18-03-2025
  • Bersama-sama kita wujudkan peserta didik yang beriman, berprestasi, mandiri dan berbudi pekertiBersama-sama kita wujudkan peserta didik yang beriman, berprestasi, mandiri dan berbudi pekertiBersama-sama kita wujudkan peserta didik yang beriman, berprestasi, mandiri dan berbudi pekertiBersama-sama kita wujudkan peserta didik yang beriman, berprestasi, mandiri dan berbudi pekertiBersama-sama kita wujudkan peserta didik yang beriman, berprestasi, mandiri dan berbudi pekertiBersama-sama kita wujudkan peserta didik yang beriman, berprestasi, mandiri dan berbudi pekertiBersama-sama kita wujudkan peserta didik yang beriman, berprestasi, mandiri dan berbudi pekerti
  • Bersama-sama kita wujudkan peserta didik yang beriman, berprestasi, mandiri dan berbudi pekertiBersama-sama kita wujudkan peserta didik yang beriman, berprestasi, mandiri dan berbudi pekertiBersama-sama kita wujudkan peserta didik yang beriman, berprestasi, mandiri dan berbudi pekertiBersama-sama kita wujudkan peserta didik yang beriman, berprestasi, mandiri dan berbudi pekertiBersama-sama kita wujudkan peserta didik yang beriman, berprestasi, mandiri dan berbudi pekertiBersama-sama kita wujudkan peserta didik yang beriman, berprestasi, mandiri dan berbudi pekertiBersama-sama kita wujudkan peserta didik yang beriman, berprestasi, mandiri dan berbudi pekerti

Pramuka SMP Negeri 2 Gantiwarno Mengibarkan Semangat dengan Berlatih Semaphore

Diterbitkan : - Kategori : Berita Utama

Gantiwarno, 14 Februari 2025 – Pramuka SMP Negeri 2 Gantiwarno kembali mengadakan latihan rutin dengan materi semaphore, sebuah teknik komunikasi menggunakan bendera yang sering digunakan dalam kepramukaan dan situasi darurat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi serta memperkuat kerja sama tim antaranggota Pramuka.

Pembukaan: Apel dan Arahan dari Pembina

Latihan dimulai pukul 13.00 WIB dengan apel pembukaan yang dipimpin oleh Kak Shidiq Hasan Taufiq, S.Pd. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa semaphore merupakan keterampilan dasar yang sangat berguna, terutama ketika alat komunikasi modern tidak tersedia. “Kemampuan berkomunikasi dengan semaphore tidak hanya berguna dalam kegiatan Pramuka, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam situasi darurat,” ujarnya.

Setelah apel, peserta diarahkan menuju ruang kelas untuk mendapatkan materi teori yang disampaikan oleh Dewan Penggalang XIV.

Materi: Mengenal dan Memahami Semaphore

Dalam sesi teori, peserta diajarkan mengenai:
✅ Sejarah dan fungsi semaphore dalam komunikasi jarak jauh
✅ Posisi tubuh yang benar saat memegang bendera semaphore
✅ Teknik dasar dalam menyampaikan huruf dan angka dengan gerakan bendera
✅ Cara membaca dan menginterpretasikan kode semaphore

Dengan bantuan ilustrasi dan demonstrasi langsung, peserta belajar bagaimana mengoordinasikan gerakan tangan agar pesan yang dikirim dapat terbaca dengan jelas oleh penerima.

Praktik Lapangan: Mengasah Kemampuan Komunikasi

Setelah memahami teori dasar, peserta melanjutkan latihan di lapangan sekolah untuk praktik langsung yang dipandu oleh Kak Nanang. Dalam sesi ini, mereka dibagi menjadi beberapa kelompok untuk berlatih menyampaikan pesan dengan metode semaphore.

Masing-masing kelompok diberikan beberapa kata atau kalimat yang harus mereka kirimkan kepada kelompok lain menggunakan bendera semaphore. Mereka bergantian menjadi pengirim dan penerima pesan, sehingga setiap peserta memiliki kesempatan untuk berlatih membaca serta mengirim kode semaphore dengan baik.

Para peserta tampak sangat antusias dalam mengikuti latihan ini. Meski sempat mengalami kesulitan dalam mengingat posisi dan arti gerakan bendera, mereka tetap semangat dan saling membantu satu sama lain untuk menyempurnakan teknik mereka.

Refleksi Internal DP 14 dengan Pembina

Setelah seluruh peserta pulang, Dewan Penggalang XIV (DP 14) mengadakan refleksi lanjutan bersama pembina, yaitu Kak M. Bayu Aji, Kak Khaliq, dan Kak Nanang. Dalam pertemuan ini, mereka mendiskusikan berbagai kendala yang dihadapi saat menyampaikan materi di kelas maupun saat praktik di lapangan.

Beberapa kendala yang dibahas dalam refleksi ini meliputi:

  • Kesulitan peserta dalam menghafal kode semaphore dengan cepat
  • Tantangan dalam menjaga perhatian peserta saat sesi teori
  • Perbedaan kecepatan pemahaman antar peserta sehingga perlu strategi pengajaran yang lebih efektif
  • Perlunya metode pembelajaran yang lebih interaktif agar peserta lebih cepat memahami dan menguasai keterampilan semaphore

Dalam diskusi ini, para pembina dan DP 14 bersepakat untuk:
✅ Menggunakan alat bantu visual seperti kartu kode semaphore untuk memudahkan peserta dalam menghafal
✅ Menambahkan sesi permainan atau simulasi yang lebih menarik dalam latihan mendatang
✅ Memberikan latihan tambahan bagi peserta yang masih kesulitan dalam memahami kode semaphore

Refleksi ini diakhiri dengan harapan agar latihan mendatang dapat berjalan lebih efektif dan lebih menyenangkan bagi peserta.

Kesimpulan: Meningkatkan Kemampuan dan Kekompakan

Latihan semaphore ini memberikan banyak manfaat bagi seluruh peserta. Selain meningkatkan keterampilan komunikasi nonverbal, kegiatan ini juga melatih ketelitian, kesabaran, serta kerja sama tim.

Semangat dan kekompakan yang ditunjukkan oleh anggota Pramuka SMP Negeri 2 Gantiwarno dalam latihan ini membuktikan bahwa mereka tidak hanya belajar tentang kepramukaan, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagaimana semboyan Pramuka, “Siaga, Siap, Sedia!”, latihan ini menjadi bukti bahwa setiap anggota Pramuka siap mengembangkan diri dan meningkatkan keterampilan mereka demi masa depan yang lebih baik.

0 Komentar

Beri Komentar

Balasan